15 April 2008

HMI Cabang Bandung dari Atas Langit

Mau liat Sekretariat Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandung dari langit???
Disampingnya juga ada JLCC dan warung Mang Agus.

Penasaran khan???

liat aja, klik disini!

Read More......

LK II cabang Padang


Kamis 10 April 2008 email hmi_bdg@yahoo.co.id menerima email yang isinya begini...mrgreen

ini adalah proposal LK II cabang Padang yang insya ALLAH akan diadakan pada tanggal 21-26 April 2008 ini. mohon bantuannya untuk menginformasikan kepada teman2 HMI lainnya. maaf merepotkan sebelumnya terima kasih



nah, ini adalah kesempatan buat teman-teman yang ingin mengikutijenjang perkaderan LK II...
silahkan teman-teman Himpunan Mahasiswa Islam yang sudah mengikuti LK I enam bulan yang lalu atau lebih untuk mendownload proposalnya.

Bagi Kader Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Bandung silahkan datang ke Cabang Bandung untuk meminta surat rekomendasi jika ingin ikut LK II Cabang Padang ini...

beikut Proposal LK II Cabang Padang, untuk mendownload file! klik disini

Read More......

10 April 2008

Soal Pejabat Ngantuk : Salah Presiden atau Lemhanas


Yang paling menyebalkan dari sistem pendidikan bagi saya adalah guru dianggap ajar melempar spidol kearah muridnya yang sedang ngantuk. Kenapa? Karena si guru tidak pernah bertanya apa yang menyebabkan muridnya mengantuk sebelum ia melemparkan spidol…

sangat mungkin murid adalah orang miskin yang karena rumahnya bocor, dia jadi tidak dapat tidur semalaman. Atau si murid menjaga Ibunya yang sakid dirumah sakit semalaman.

Selasa, 8 April 2008, SBY marah-marah sampai menggebrak podium tempat ia berpidato. Sebabnya adalah terdapat seorang peserta Forum konsolidasi pimpinan daerah, bupati, walikota, dan ketua DPRD kabupaten/ kota yang ketiduran saat Presiden SBY melakukan pembekalan. Presiden marah dan menilai pejabat yang mengantuk tersebut sebagai ‘tidak punya kepribadian’.

Tulisan ini tidak ingin membela si pejabat ngantukan. Bagi kami, rakyat, pejabat yang tidur saat pembahasan soal rakyat pastilah pejabat tidak becus alias tidak bertanggungjawab. Hanya saja kami melihat ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan hal tersebut. Dan yang paling menarik dibahas adalah dua kemungkinan berikut:

Pertama, Lemhanas tidak dapat membuat jadwal training yang baik sehingga membuat peserta kelelahan (kalah sama panitia LK I). Atau asupan nutrisi, vitamin dan kalori yang diberikan kurang baik. Selayakya training, wajar jika acara dilakukan energizer, ice breaking, atau games-games motivasi yang menyegarkan. Entah tidak memahami training atau bagaimana, sepertinya ini tidak diperhatikan. Yang dipilih adalah gaya birokrat, dengan mengigatkan ‘nanti presiden akan datang, mohon tidak ada yang mengantuk, mengobrol atau bermain handphone’. Ini jelas tidak efektif.

Kedua, apa yang disampaikan Presiden SBY memang bukan materi yang ramai untuk dibahas. Karena, walaupun bahasan SBY membahas hal yang penting, namun penyampaiannya tidak menarik. Jika sesi SBY menyampaikan ceramah disusul dengan diskusi wajar jika peserta bersemangat, dan begitu pula sebaliknya. Kita tahu mendengarkan ceramah terkadang membosankan. Atau mungkin karena semua pejabat tahu, sesama pejabat merekasudah biasa menyampaikan hal-hal normative seperti apa yang disampaikan SBY kepada bawahannya, namun mereka sendiri tidak mengerjakannya. Sehingga mereka berfikir SBY hanya melakukan lips service saja, alias basa-basi-b***k.

Terakhir, mungkin saja si pejabat punya pandangan yang sama seperti Gus Dur. Dalam Kick Andi, Gus Dur pernah menjawab perihal tidurnya di forum siding dan jawabannya yang tetap nyambung dengan bahasan, ‘wong mereka ngomongnya disitu-situ saja, jadi pas saya bangun pasti obrolannya ngga jauh dengan sebelum saya tidur’. Mungkin si pejabat ngantuk memikirkan hal yang sama pada SBY.

Read More......

Respon YouTube terhadap Pemerintah Indonesia Tentang film ’Fitna’








Pihak YouTube dalam pernyataannya yang dikirimkan kepada Departemen Komunikasi dan Informatika menyampaikan bahwa mereka menghargai pernyataan pemerintah Indonesia yang meminta dihapuskannya film Fitna dari YouTube.

Film Fitna yang dibuat politisi sayap kanan belanda Geert Wilders telah menyinggung perasaan umat Islam di dunia. Sampai-sampai pemerintah Indonesia mengeluarkan ancaman untuk menutup akses YouTube dari Indonesia...

Dalam emailnya YouTube mengungkapkan bahwa mereka respek terhadap peraturan sebuah Negara. Ini merupakan sinyal positif. Pasalnya, selama ini YouTube konsisten utuk menjaga situsnya tetap bersh dari film porno yang nyata-nyata tabu di Indonesia.

Bagi dunia internet, khususnya para blogger, YouTube memiliki peran yang cukup penting. Ketimbang menghapus akses YouTube, pemerintah selayaknya mengusahakan peghapusan film Fitna atau pemblokiran akses film tersebut dari Indonesia.

Terlebih lagi, dalam email tersebut YouTube mengajak pemerintah dalam hal ini Depkominfo untuk berkomunikasi. Fitna adalah ekspresi keliru dari dari pandangan dangkal barat mengenai Islam. Yang selayaknya tidak perlu ditanggapi dengan menghalangi diambilnya manfaat yag lebih besar dari keberadaan YouTube.

Fitna memperlihatkan mispersepsi politik stres yang fanatismenya bahkan sudah tidak lagi di apresiasi di negerinya sendiri. Sepertinya masalah ini akan selesai dengan komunikasi antara Depkominfo dan YouTube. Depkominfo dapat menjelaskan betapa menyinggung Islam dapat memancing reaksi berupa kemarahan yang sangat keras dari umat Islam, termasuk umat Islam di Indonesia.

YouTube mungkin mengirabahwa film Fitna sama saja seperti ekspresi kritis (bahkan kadang mengejek) terhadap politisi-politisi barat, bahkan politisi selevel presiden yang memang biasa diolok-olok melaui internet dan film-film di YouTube.Bahkan bukan hanya kritik, namun banyak juga yang bernada melecehkan namunn objekfilmnya tak bergeming.

Depkominfo dapat menjelaskan bahwa kasus Fitna sangat berbeda dengan apa yang biasa terjadi di barat. Perasaan ummat Islam pasti gerah dan marah jika agamanya difitnah, apalagi menyinggung baginda kanjeng Nabi, kekasih Ummat Islam, Rasulullah saw. yang mulia.

Beruntung Depkominfo dalam hal ini melakukan konsultasi dengan para blogger yang jelas-jelas mumpuni mengenai penyikapan kasus-kasus didunia maya. Semoga kita tidak kehilangan manfaat teknologi yang dimiliki YouTube hanya gara-gara ulah politisi ngantuk Belanda paranoid yang sedang snewen.



Read More......

Antara Rumah Sakit, Pasien Miskin dan Calon Dokter

Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari menginstruksikan rumah sakit seluruh Indonesia wajib menerima pasien miskin denganpelayanan yang baik. Hal ini disampaikan dalam acara pameran alat medis si Surabaya HospitalExpo 2008, di Hotel JW Marriott Surabaya.

Pernyataan Menkes tersebut mengindikasikan adanya perlakuan yang berbeda selama ini terhadap pasien miskin. Perlakuan tidak menyenangkan (alias menyebalkan) memang sering diterima oleh pasien miskin. Dari mulai menunggu terlalu lama, diping-pong, sampai ditolak rumah sakit.

Beberapa hari lalu saya mendapat gambaran mengenai mengapa hal tersebut dapat terjadi. Salah seorang pejabat rumah sakit ,yang juga masih alumni HMI, menyatakan bahwa selamaii kuantitas dokter mempengaruhi pelayanan rumah sakit. Minimnya kuantitas dokter selama ini masih menjadi kendala.

Saya lalu bertanya, ’bukannya dokter itu banyak Bang?’. Diapun menjelaskan, memang banyak karena kita ada di bandung. Di kota besar dokter memang tersedia dan relatif lebih banyak. Namun untuk kota yang dianggap banyakdokternya saja itu masih tidak mencukupi. Di Bandung misalnya, kita masih bisa melihat bahwa nama dokter jaga yag sama dibeberapa rumah sakit. Langkanya dokter tersebut membuat dokter memiliki bargaining position untuk memilih pekerjaannya. Termasuk harus dipenuhinya keinginan untuk mendapat tunjangan ini-itu.

Nah, dapat kita bayangkan sekarang ketika menjadi dokter itu berarti harus menempuh pendidikan yang sangat mahal, dan bertambah mahal. Uang masuk universitas saja kita sudah biasa kita dengar angka-angka fantastis,140 juta, itupun minimal. BHPMN (atau BHMN, apapun namanya) telah membuat biaya kuliah makin mahal. Kita bisa memprediksi kelangkaan makhluk yang satu ini kedepannya.

Hal tersebut akan membuat kebijakan rumah sakit yang walaupun memiliki standard ideal menjadi terbatasi kewenangannya. Jadi, seperti membeli rokok di kapal laut yang hanya ada satu-satunya penjual atau naik angkot ditengah malam yang harganya otomatis naik. Maka pelayanan layak terhadap pasien miskin (masih akan) menjadi mimpi disiang bolong.

Seperti inilah nasib warga miskin di negeri penuh lips service, makan janji, makan ati...

Read More......

Menyambut Serangan Fajar

Bagaimana cara masyarakat miskin menolak serangan fajar? Berikut adalah kalkulasi asal-asalan dari mahasiswa yang biasa makan gorengan tempe yang semakin tipis seperti silet, akibat harga minyak tanah yang walaupun diambil dari tanah harganya tetap naik sampai kelangit.

Para pengamat politik pilkada mulai mencermati kemungkinan adanya serangan fajar. Serangan fajar bukan berarti serangan Ketua Umum PB yang bernama Fajar. Serangan fajar adalah istilah yang digunakan untuk menyebut tindakan tim sukses membujuk pemilih beberapa saat menjelang pencoblosan dengan cara membagi-bagikan uang. Jumlahnya bervariasi. Sekarang mari kita berhitung apa artinya uang tersebut bagi rakyat miskin. Agar kita tahu apa makna kata-kata ’jangan ambil uang dari serangan fajar!’.

Anggaplah calon membagikan uang sebesar Rp. 30.000. artinya adalah:

Minyak tanah satu liter Rp. 3000.

Beras satu liter Rp. 6000

Telur satu kilo Rp. 13.000

Tempe segebleg Rp. 4000

Minyak goreng seperapat Rp. 4000

Total Rp. 30.000.

Artinya, mengatakan ’jangan ambil duit serangan fajar!’ sama dengan ’jangan makan tiga hari’. Nah, bagi orang-orang kaya yang peduli nasib demokrasi silahkan pikirkan apakah efektif menyarankan jangan ambil duit serangan fajar. Kita boleh saja menganggap money politik menghasilkan pejabat-pejabat tidak becus bermental korup. Tapi di zaman segala serba mahal rasanya itu tidak cukup.

Jika anda pengamat politik yang kaya dan soleh, paling jago anda puasa senin dan kamis. Orang miskin puasanya lebih panjang. Ketika ada tawaran berbuka kita dengan penuh percaya diri dan merasa suci berkata ’jangan ambil duit serangan fajar!’, ’Haram!’. Apa melarang orang buka puasa nggak dosa?evil

Read More......

Blog sebagai Media Gerakan

Pada saat pemerintah menaikkan harga BBM, sekelompok intelektual tukang beramai-ramai melakukan kampanye memberikan dukungan. Kampanye tersebut dilakukan dengan menggunakan (ceritanya) data-data. Mereka menyiarkannya melalui televise, radio, koran dan lain-lain. Anda percaya? Kami tidak!.

Kelas menengah yang berisi kaum intelektual bisa saja condong pada supra struktur, maupun pada basis. Para intelektual tukang yang memakai baju penelitian dll bisa saja melakukan kampanye meninabobokan masyarakat. Mereka bertugas meredam gejolak, mengkonter kritik, menghapus keraguan dengan mimpi-mimpi kesejahteraan. Kita tahu itu bohong.

Masalahnya adalah kebanyakan kita tidak bisa pasang iklan di koran ataupun Televisi. Karena televisi adalah milik Mamamia-Show dan para intelektual tukang tersebut. Percaya tidak percaya, sekarang ada media gratis untuk menyuarakan aspirasi, namanya blog. Sebenarnya blog sudah ada dari dulu, mungkin kita saja yang terlambat.

Kita bisa mengawinkan blog dengan YouTube, social networking dirctory, bahkan dengan affiliate program (itung-itung nambah danrev). Walaupun akses internet masih terbatas, tapi minimal kita bisa mengoptimalkan pengopinian melalui media internet agar berpihak pada rakyat kecil (mustadh’afin).

Caranya, jika ada satu berita mengenai kebijakan yang merugikan rakyat, blogger bisa ramai-ramai membuat opini kontra. Sehingga, saat pengguna internet mencari berita tentang kebijakan tersebut, opini para intelektual tukang dapat ditandingi dengan opini aktivis gerakan pro-rakyat.

So, tulisan singkat tidak bermutu ini hanya bermaksud mengajak teman-teman untuk menjewer para pejabat yang kerjanya tidak becus dan kebanyakan tidur, memberikan informasi pencerahan, mengkritisi pendidikan mahal dan menjadikan blog sebagai media gerakan.

Yuk kita nge-move dan nge-blog!

image taken from www.perspektif.net/i/art/cap025.jpg



Read More......