15 Maret 2008

Teka-Teki Suksesi

Try Soetrisno ingin segera belajar dariLee Kuan Yew bagaimana caranya memilih menteri yang pintar. Maka dia datang ke Singapura diam-diam.

Bagaimana caranya memilioh menteri yang pintar, Pak Lee? Gampang, jawab Lee, “ kita test saja kecerdasannya.” Dan tokoh Singapura itupun segera memanggil perdana menterinya, Goh Chok Tong. Lee mengajukan satu pertanyaan yang harus dijawab Goh dengan cepat dan tepat:

“Hai, Chok Tong, misalkan orangtuamu punya tiga anak yang bukan kakakmu, dan bukan pula adikmu?” Goh menjawab tangkas, “Ya itu saya sendiri.”

Lee bertepuk tangan, “Angka 10 untuk Goh! Sebab itu dia kupilih!”

Try Sutrisno sangat terkesan dengan cara litsus gaya Lee Kuan Yew ini. Dia pulang ke Jakarta dan segera mau menguju Harmoko....

“Pak Harmoko,” kata Try, “Saya ingin menguji sampeyan. Ada satu pertanyaan yang harus sampeyan jawab: misalkan orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah gerangan anak yang bukan kakak sampeyan dan bukan pula adik sampeyan?”

Ternyata Harmoko tidak segera menjawab. Tapi diapunya akal dan minta permisi keluar ruangan, dimana menunggu Subrata. “Coba, Mas Brata.” Katanya kepada bawahannya ini. “Misalkan orang tua situ punya tiga anak”

“Siapa gerangan anak yang bukan kakaknya situ dan bukan pulaadiknya situ?”

Subrata berfikir lima menit, lalu menjawab “Itu saya, Pak”

Hasrmoko dengan senang langsung masuk kembali ke ruang Try Soetrisno. Dia langsung maju. “Jadi tadi petunjuknya…eh, pertanyaannya bagaimana Pak Try?”.

Try dengan sabar menguilangi, “ Orang tua sampeyan punya anak tiga orang. Siapakah anak yang bukan kakak sampeyan san bukan adik sampeyan?”

Harmoko kali ini menjawab dengan tangkas:”Ya, Subrata, Pak!”

Try tertawa geli. “Pak Harmoko ini gimana! Jawabnya yang benar, ya, Goh Chok Tong, dong!”



Anonim mengatakan...

hahahahahaah.... bodor euy