10 April 2008

Soal Pejabat Ngantuk : Salah Presiden atau Lemhanas


Yang paling menyebalkan dari sistem pendidikan bagi saya adalah guru dianggap ajar melempar spidol kearah muridnya yang sedang ngantuk. Kenapa? Karena si guru tidak pernah bertanya apa yang menyebabkan muridnya mengantuk sebelum ia melemparkan spidol…

sangat mungkin murid adalah orang miskin yang karena rumahnya bocor, dia jadi tidak dapat tidur semalaman. Atau si murid menjaga Ibunya yang sakid dirumah sakit semalaman.

Selasa, 8 April 2008, SBY marah-marah sampai menggebrak podium tempat ia berpidato. Sebabnya adalah terdapat seorang peserta Forum konsolidasi pimpinan daerah, bupati, walikota, dan ketua DPRD kabupaten/ kota yang ketiduran saat Presiden SBY melakukan pembekalan. Presiden marah dan menilai pejabat yang mengantuk tersebut sebagai ‘tidak punya kepribadian’.

Tulisan ini tidak ingin membela si pejabat ngantukan. Bagi kami, rakyat, pejabat yang tidur saat pembahasan soal rakyat pastilah pejabat tidak becus alias tidak bertanggungjawab. Hanya saja kami melihat ada beberapa hal yang mungkin menyebabkan hal tersebut. Dan yang paling menarik dibahas adalah dua kemungkinan berikut:

Pertama, Lemhanas tidak dapat membuat jadwal training yang baik sehingga membuat peserta kelelahan (kalah sama panitia LK I). Atau asupan nutrisi, vitamin dan kalori yang diberikan kurang baik. Selayakya training, wajar jika acara dilakukan energizer, ice breaking, atau games-games motivasi yang menyegarkan. Entah tidak memahami training atau bagaimana, sepertinya ini tidak diperhatikan. Yang dipilih adalah gaya birokrat, dengan mengigatkan ‘nanti presiden akan datang, mohon tidak ada yang mengantuk, mengobrol atau bermain handphone’. Ini jelas tidak efektif.

Kedua, apa yang disampaikan Presiden SBY memang bukan materi yang ramai untuk dibahas. Karena, walaupun bahasan SBY membahas hal yang penting, namun penyampaiannya tidak menarik. Jika sesi SBY menyampaikan ceramah disusul dengan diskusi wajar jika peserta bersemangat, dan begitu pula sebaliknya. Kita tahu mendengarkan ceramah terkadang membosankan. Atau mungkin karena semua pejabat tahu, sesama pejabat merekasudah biasa menyampaikan hal-hal normative seperti apa yang disampaikan SBY kepada bawahannya, namun mereka sendiri tidak mengerjakannya. Sehingga mereka berfikir SBY hanya melakukan lips service saja, alias basa-basi-b***k.

Terakhir, mungkin saja si pejabat punya pandangan yang sama seperti Gus Dur. Dalam Kick Andi, Gus Dur pernah menjawab perihal tidurnya di forum siding dan jawabannya yang tetap nyambung dengan bahasan, ‘wong mereka ngomongnya disitu-situ saja, jadi pas saya bangun pasti obrolannya ngga jauh dengan sebelum saya tidur’. Mungkin si pejabat ngantuk memikirkan hal yang sama pada SBY.

Nona mengatakan...

kemungkinan2 yang tersebut diartikel diatas, mungkin aj..
namun terlepas dari berbagai kemungkinan tersebut, tetap aj.... tidur'y pejabat tersebut tidak dapat dibenarkan...
jika memposisikan diri sebagai Presiden, Gw akan melakukan hal yg sama...


itulah, yg nama'y pemimpin.... ga mudah, Coy...

Nona mengatakan...

kemungkinan2 yang tersebut diartikel diatas, mungkin aj..
namun terlepas dari berbagai kemungkinan tersebut, tetap aj.... tidur'y pejabat tersebut tidak dapat dibenarkan...
jika memposisikan diri sebagai Presiden, Gw akan melakukan hal yg sama...


itulah, yg nama'y pemimpin.... ga mudah, Coy...

HMI mengatakan...

Ya iyalah ga mudah...makanya dia di gajih segitu juga, dan dipilih sama orang banyak... tapi dia mah ahli yah...???
ahli lips service...???